“Membangun Kesadaran Masyarakat Untuk
Memiliki Program Pensiun”, itulah tema
yang dipilih dalam PENSION DAY 2017. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
didukung oleh Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) dan Perkumpulan DPLK (Dana
Pensiun Lembaga Keuangan), BPJS Ketenagakerjaan, Taspen, dan ASABRI hari ini melakukan
pre-event PENSION DAY 2017 dengan menyelenggarakan Lomba Pension Day 2017, yang
meliputi 1) Lomba Logo, 2) Lomba Tagline, 3) Lomba Jingle, 4) Lomba Video, dan
5) Lomba Penulisan Artikel Pensiun bagi wartawan. Seluruh lomba berhadiah uang
tunai 60-an juta rupiah.
“Tahun 2017 ini, kami menetapkan sebagai Pension Day. Kami mengajak
masyarakat Indonesia untuk merencanakan program pensiun guna menuju hari tua
yang sejahtera. Mempersiapkan pensiun sejak dini. Dan untuk meningkatkan
kesadaran/awareness masyarakat, kami selenggarakan Lomba Awareness Pension Day
2017” ujar Dumoly F. Pardede, Deputi Komisioner IKNB II OJK didampingi
Abdul Rachman (Ketua Umum Perkumpulan DPLK) dan Edi Purjianto (Pengurus ADPI)
di sela konferensi pers hari ini di Jakarta.
Pension Day 2017
ini akan dijadikan momentum untuk meningkatkan angka partisipasi atau
kepemilikan masyarakat akan program pensiun. Seluruh masyarakat, pekerja, dan
pemberi kerja dihimbau mulai mempersiapkan
masa pensiun dengan mengikuti program pensiun. Karena masa pensiun sama
pentingnya masa bekerja.
Berdasarkan Survei Literasi dan Inklusi Keuangan 2016, tingkat literasi
keuangan dana penisun di Indonesia berada di 10,91%, naik tiga persen dibanding
tahun 2013. Sedangkan tingkat inklusi keuangan dana pensiun mencapai 4,66%,
naik tiga persen dibanding tahun 2013. ”Memang tingkat literasi dan inklusi
keuangan dana pensiun meningkat, namun kurang signifikan. Karena itu tahun 2017
ini kita lakukan gebrakan agar masyarakat lebih banyak lagi mengikuti program
pensiun. Saat ini akumulasi dana pensiun baru mencapai Rp. 700 triliun” tambah
Dumoly F. Pardede.
Di samping untuk membangun kesadaran akan
pentingnya masa pensiun, Pension Day diharapkan dapat menjangkau sekitar
120 juta pekerja di Indonesia, baik di sektor formal maupun di sector informal.
Program pensiun sangat penting mengingat usia harapan hidup orang Indonesia semakin waktu semakin meningkat, yang
kini berada di kisaran 70-an tahun. Untuk itu, melalui program pensiun nantinya
mereka dapat mempertahankan gaya hidup karena tersedianya penghasilan yang
layak di di masa pensiun.
“Setiap pekerja, cepat
atau lambat akan memasuki masa pensiun. Masalahnya, sudah siapkah jika masa
pensiun tiba? Dari mana dana untuk membiayai hidup setelah tidak bekerja lagi. Untuk
itu, program pensiun menjadi solusinya. Maka dari itu, Pension Day penting
untuk disosialisasikan ke masyarakat” tambah Dumoly F. Pardede.
Untuk diketahui,
pada tahun 2025 nanti, diprediksikan Indonesia akan mengalami ledakan pensiunan yang mencapai 40 juta orang dan menjadi 71,6 juta
orang pada tahun 2050. Kondisi ini dapat mengggangu stabilitas ekonomi
jika masalah ketersediaan dana di masa pensiun tidak tercukupi.
Maka kini, kita menuju TKP (Tahu-Kenali-Punya) Program Pensiun. #PensionDay2017